PELALAWAN--(KIBLATRIAU.COM)-- Seorang pria bernama Ali Akbar (35) warga Dusun Tua,Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, ditemukan sudah jadi tengkorak, Kamis (15/9/2022) lalu.

Pria yang mengalami keterbelakangan mental ini hilang 3 bulan lalu dan ditemukan sudah jadi tulang belulang di kebun warga di Desa Pesaguan Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan.

Sedangkan penemuan tengkorak pertama kali oleh Kadar (50) yang hendak mencari kulit asam Kandis di lokasi kebun tua  Desa Pesaguan.

Namun ia sontak kaget, ketika melihat ada tengkorak bergelantungan di tali ayunan dan tulang belulang manusia berserakan di sekitar pohon  kayu.

Selanjutnya Kadar segera bergegas memberitahukan warga sekitar, kalau ada menemukan tengkorak manusia di kebun. Selanjutnya dilaporkan ke pihak kepolisian. 

Mendapat laporan ada penemuan tengkorak, Kapolsek Pangkalan Lesung, AKP Liston Sihombing SH, MH bersama anggotanya dan Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Pelalawan turun ke lokasi kejadian.

Warga yang mendapat kabar ada penemuan tengkorak juga berdatangan untuk melihat kejadian tersebut.  Ketika awal tengkorak tanda identitas berhasil diungkap.

Ketika dilakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di sekitar ditemukan tulang yang berserakan ada sandal yang di kenali oleh seorang warga bernama Syarifah.

Kalau itu sandal milik adiknya yang pergi dan sudah 3 bulan tidak pulang ke rumah. Walau sempat dicari kemana-mana tapi tidak berhasil ditemukan.

Setelah dari keterangan keluarganya kalau korban Ali Akbar mengalami keterbelakangan mental atau orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Selanjutnya tengkorak dan sejumlah tulang yang sudah tidak utuh berhasil dikumpulkan di bawa ke Puskesmas Pangkalan Lesung dan di serahkan ke pihak keluarga untuk di kebumikan.

Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur M Tariq SIK, melalui Kasi Humas, AKP Edy Haryanto SH, akhir pekan lalu membenarkan adanya penemuan tengkorak manusia tersebut.

"Berdasarkan ciri-ciri dan barang-barang di temukan di sekitar tengkorak itu adalah Ali Akbar. Pihak keluarga menolak jasad korban dilakukan autopsi dan memilih langsung mengebumikan kerangka tersebut," ujar Edy. (Sa)